Dosen STKQ Dikukuhkan Jadi Guru Besar UIN Jakarta

Depok, walisongoonline.com – Profesor Arif Zamhari, M.Ag., Ph.D yang merupakan Dosen sekaligus Ketua Yayasan Pesantren Al-Hikam Depok telah dikukuhkan menjadi guru besar UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Acara yang berlangsung pada Rabu, (15/5/2024) di Gedung Auditorium Harun Nasution ini dihadiri oleh ketua senat, rektor, Wakil Rektor (Warek) serta para dekan UIN Jakarta. Selain itu, turut hadir segenap civitas akademika STKQ Al-Hikam Depok dan keluarga, termasuk juga Bu Nyai Mutamimah (Istri Abah Hasyim Muzadi).

Mengingat bahwa guru besar adalah jabatan akademik tertinggi yang diraih oleh seorang pendidik sekaligus peneliti. Melalui berbagai proses tahapan sehingga karyanya dapat bermanfaat untuk masyarakat luas sebagai wujud dalam pengabdian pada bidang akademis. Demikian pula, Prof. Arif telah menggeluti bidang kultural atau sosial agama dalam penelitiannya. Maka, tidak mengherankan jika beliau dinobatkan sebagai Guru Besar di bidang sosiologi agama.

Baca Juga: STKQ Al-Hikam: Kampus Khusus Penghafal Al-Qur’an Full Beasiswa, Buka Pendaftaran Ajaran Baru

Ketua Yayasan Pesantren Al-Hikam ini merupakan satu diantara enam profesor yang dikukuhkan menjadi guru besar. Diantara guru besar yang dilantik yaitu Prof. Dr. Yusuf Rahman, M.A. (Bidang Pemikiran Islam), Prof. Usep Abdul Matin, S.Ag., M.A., MA., Ph.D. (Bidang Sejarah dan Peradaban Islam), Prof. Dr. Achmad Ubaedillah, M.A. (Bidang Sejarah Politik Islam), Prof. Dr. Nur Hidayah, S.Ag., S.E., M.A., Ph.D. (Bidang Hukum Ekonomi Syariah), Prof. Arif Zamhari, M.Ag., Ph.D (Bidang Sosiologi Agama) dan Prof. Dr. Ambran Hartono, S.Si., M.Si (Bidang Fisika Terapan).

Kemudian acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan doa. Dilanjutkan sidang senat yang dibuka oleh ketua Senat UIN Jakarta, Prof. Dr. Masri Mansoer M.Ag. Pembacaan SK guru besar oleh Warek Bidang yakni Prof. Dr. Ahmad Tholabi S.Ag., S.H., M.H., M.A. Selanjutnya, masing-masing Guru Besar diberi kesempatan untuk menyampaikan orasinya.

Dalam orasinya, menantu Abah Hasyim Muzadi ini menyampaikan temanya yang berjudul, “Migrasi Agama dan Identitas: Pembentukan Identitas Hibrid Pemuda Imigran Muslim di Jerman”. Orasi tersebut merupakan hasil penelitiannya di kampus Goethe University Frankfurt, Jerman. Serta merupakan amanah dari guru besarnya.

Mengawali pidatonya, beliau singgung terkait kondisi Islam di Jerman. Menurutnya,
saat ini Jerman menempati urutan kedua dengan populasi muslim terbesar di Eropa setelah Prancis. Demikian, Jerman menjadi salah satu tujuan imigran muslim. Lantaran hal tersebut, ternyata keberadaan umat Islam ini menyisakan pertanyaan dikalangan pemerintah Jerman. Yakni bagaimana mengintegrasikan umat Islam dengan masyarakat Jerman yang berbeda secara budaya dan agama.

Oleh karena itu, dalam risetnya beliau mengungkapkan bagaimana strategi pemuda imigran Jerman dengan identitas muslim namun tetap diakui sebagai warga negara Jerman.

Acara juga dimeriahkan dengan pemasangan selempang guru besar dan penyerahan SK oleh rektor UIN Jakarta, serta diakhiri dengan sesi foto bersama.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *