LPMQ Adakan Sidang Penyusunan Mushaf Al-Qur’an Bagi PSDRW

Ulfah Siti Mas’udah (mahasiswi semester 4) dan Saiful Bahri (mahasiswa semester 6) menghadiri pertemuan oleh LPMQ Kemenag Litbang. Pertemuan tersebut merupakan Sidang Penyusunan Mushaf Al-Qur’an Isyarat Bagi PDSRW (Penyandang Disabilitas, Sensorik, Rungu (tuli), Wicara). Sidang tersebut dilaksanakan di Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk Jakarta, tepatnya di Kec. Taman Sari, Kota Jakarta barat, DKI Jakarta. Pertemuan tersebut berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 13-15 Juni 2023 lalu.

Sebanyak 30 orang Mahsiswa/i STKQ Al-Hikam Depok telah menyusun Mushaf Al-Quran Isyarat pada Bulan Ramadhan lalu. Sidang Penyusunan oleh Kemenag ini bertujuan untuk mengoreksi dan meneliti kembali Mushaf Al-Qur’an tersebut.

Pertemuan yang tersebut berlangsung selama 3 hari. Sidang Penyusunan Mushaf Al-Qur’an Isyarat ini merupakan pertemuan ketiga bagi PSDRW yang diikuti oleh 49 peserta. Mereka merupakan perwakilan dari beberapa lembaga seperti Isyarat Studio, STKQ Al-Hikam, UIN Walisongo Semarang, SLBN 4 Jakarta, KemenSos dan lembaga-lembaga yang lain. Dari 49 peserta tersebut 50% peserta merupakan penyandang sekaligus pengajar Al-Quran PSDRW.

“Bagian yang dikoreksi saat sidang ialah juz 7-9 yang dibagi menjadi beberapa penelitian, yaitu Kitabah Pracetak & Database Perkata Metode Kitabah. Sistem pelaksanaan sidang ini kurang lebih yaitu 49 peserta tersebut dibagi 4 kelompok yang terdiri dari 10-12 orang, dan setiap kelompoknya terdapat narasumber yang membimbing proses pengoreksian tersebut. Para peserta mengoreksi kesalahan-kesalahan yang harus diperbaiki khususnya bagian Al-Qur’an Isyarat nya”, paparnya mengenai sistem pengoreksian dalam sidang tersebut..

Namun, 2 perwakilan dari STKQ yang ikut serta dalam sidang tersebut mendapatkan tugas lain yakni mentashih (membenarkan) bagian Mushaf Utsmani-nya.

“Nama STKQ Al-Hikam begitu sangat disanjung oleh Ust. M. Zamroni Ahbab di hadapan para peserta sidang. Beliau adalah salah satu anggota pentashih yang mengemukakan siapa oknum dibalik pengerjaan 30 juz tersebut”, ungkap Ulfah perwakilan Mahasiswi Al-Hikam.

Masih ada beberapa rangkaian sidang yang harus dilaksanakan kembali untuk menyelesaikan penyusunan Al-Qur’an Isyarat ini. Kabarnya, sidang mendatang akan diadakan di Bandung, Jawa Barat. Di akhir perbincangan ia menceritakan sedikit pengalaman yang didapat, seperti pentingnya kita untuk banyak bersyukur atas nikmat kesempurnaan yang telah Allah berikan, banyak bisa berkaca, bisa belajar bahasa isyarat karena lingkungan yang mendukung, bisa membaca Al-Qur’an Isyarat meski masih butuh proses untuk prakteknya, serta banyak bersosialisasi dengan orang-orang yang lebih berpengalaman.

Referensi: www.walisongoonline

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *